ulasan dari jurnal
“PEMANFAATAN PENGINDRAAN JAUH
DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MANAJEMEN SUMBER DAYA PERIKANAN
BUDIDAYA DI INDONESIA”.
Oleh I Nyoman Radiarta*
*Pusat Riset Perikanan Budidaya
Dewasa ini,
dengan tersedianya data pengindraan jauh (indraja) dapat membantu untuk
mengggambarkan dan mengetahui kondisi sumberdaya alam dan kegiatan manusia.
Bersamaan dengan perkembangan ketersediaan data dan informasi tersebut, sitem
informasi geografis (SIG) telah meningkatkan kemampuan untuk menyimpan,
menganalisis, dan menampilkan data dan informasi yang tersedia. Pemanfaatan
indraja dan SIG telah berkonstribusinyata bagi perkembangan perikanan budidaya.
Dibidang perikanan aplikasi teknologi ini dapat ditemukan mulai dari tahapan
perencanaan, pengelolaan, dan pemantauan.
Dalam jurnal
ini penulis (I Nyoman
Radiarta) mengulas tentang bagai mana satelit indraja dan SIG dapat digunakan
dan berkonstribusi bagi penelitian dibidang sumberdaya perikanan budidaya,
sehingga nantinya berefek pada pengelolaan sumberdaya alam yang manusiawi demi
keberlanjutan perikanan budidaya secara berkesinambungan. Dalam jurnal ini
penulis akan membahas terlebih dahulu tentang teknologi indaraja dan SIG dan
kemudian disusul aplikasinya untuk masing-masing bidang penelitian. Berikut
ulasanya:
PENGINDRAAN JAUH DAN SISTEMINFORMASI
GEORAFIS
Indraja
merupakan sumber data bagi SIG, hal ini dikarenakan masih kurang ketrsediaanya
data dan informasi penting dalam bentuk peta yang diperlukan untuk analisis
sumberdaya perikanan budidaya. Adapun keunggulan Indraja merupakan sumber data
bagi SIG menurut Jhonson (1998) adalah sebagai berikut:
1) Data
yang dihasilkan sudah dalam format digital;
2) Dapat
memantau suatu darah kajian secara berulang-ulang;
3) Dapat
mencakup kajian yang luas; dan
4) Dapat
menghasilkan berbagai data yang tidak bisa didapat dari data lapangan.
Integrasi data indraja dan SIG berkonstribusi sangat penting
dalam kegiatan perikanan budidayamelalui penyediaan berbagai jenis data
diantaranya data tutupsn/ penggunaan lahan, kualitas perairan, dan infratuktur
perikanan. Dengan ini kegiatan perikanan budidaya dapat berjalan dengan baik
dan berkelanjutan.
SATELIT INDERAJA
Indaraja secara umum didefinisikan sebagai teknik untuk mengumpulkan data dan informasi dari suatu objek atau fenomena, yang pengukuranya dilakukan dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji. Alat yang digunakan untuk pengukuran tersebut disebut sensor, sedangkan data yang didapat dikenal dengan istilah citra.
Ø
Analisis
Data Inderaja
Analisis data ineraja
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam teknik meliputi visual
(analog) dan digital analisis. Analisis data inderaja secara digital meliputi
manipulasi dan interpretasi dari citra digital dengan bantuan perangkat
computer.
Ø
Ketersediaan
Data Inderaja
Di Indonesia penyediaan data inderaja
dibawah wewenang Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN). Selain
instansi pemerintah data tersebut juga dapat
di dapatkan di lembaga suasta seperti BTIC-Biotrop.
Ø
Perangkat
Lunak Analisis Data Inderaja
Dewasa ini banyak ditemukan perangkat
lunak untuk analisis data inderaja baik yg bersifat komersi maupun geratis.
Namun apapun jenis perangkat lunak yang digunakan umumnya memiliki fasilitas
dasar yang serupa bagi pengolahan citera satelit.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
SIG dapat diartikan
sebagai seperangkat system yang berfungsi untuk mengumpulkan, menyimpan,
memanggil, menganalisis/manipulasi dan menyajikan data spasial yang berasal
dari bumi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada dua jenis data yang dapat
diintegrasikan kedalam SIG yaitu Vektor dan Raster.
ü Analisis SIG
Pada dasarnya setiap
penelitian dengan menggunakan SIG akan terdiri atas tujuh tahapan yaitu:
identifikasi keperluan penelitian, memformulasikan rencana, membuat framework
analisis, mencari sumber data, menyususn dan memanipulasi data sebagai data input,
analisis data dan verifikasi keluaran, dan evaluasi hasil akhir.
ü Ketersediaan Data SIG
Data yang digunakan
untuk analisis sig dapat dikumpulkan dari berbagai macam sumber diantaranya:
a. Data
perimer (dari lapangan);
b.Data sekunder (hasil analisis
data primer);
c. Proxy
data; dan
d. Citra satelit.
ü
Perangkat
Lunak SIG
Dewasa ini
banyak ditemukan perangkat lunak untuk analisis data SIG baik yg bersifat
komersi maupun geratis. Namun apapun jenis perangkat lunak yang digunakan
umumnya memiliki fasilitas dasar yang serupa bagi pengolahan citera satelit.
Contoh aplikasi inderaja dan SIG
1) Pemetaan
perubahan lahan;
2) Pemantauan
lingkungan budidaya; dan
3) Pemetaan
kelayakan lahan untuk budidaya perikanan.