Bioteknologi dalam Akuakultur
Bioteknologi dalam dua dekade terakhir telah berperan besar
dalam sebagian besar disiplin ilmu contohnya ilmu kedokteran, farmasi dan
pertanian. Dengan perkembangan teknologi di setiap bidang (termasuk
akuakultur), peluang penelitian dengan menggunakan teknik-teknik
terbaru pun muncul dan hal ini membangkitkan pula industri
bioteknologi dewasa ini.
Beberapa “platform”
bioteknologi yang telah diaplikasikan pada bidang akuakultur akan dijelaskan
dibawah ini.
A.Teknologi ekspresi
protein
Produksi protein
rekombinan sedang hangat dalam bidang bioteknologi. Ada berbagai metoda yang
dapat dipilih sebagai sistem ekspresi antara lain pendekatan bakterial, yeast
(ragi), sel insekta maupun transgenik. Banyak produk sebagai contoh
hormon, gonadotropin dan enzym telah digunakan dalam akuakultur. Ekspresi
antigen untuk pengembangan vaksin mewakili pula kegiatan dalam bidang ini.
B. Mikrosatelit, RFLP,
Analisis QTL
Teknologi “sidik jari”
DNA dan pemetaan DNA semakin mempermudah perkembangan ilmu dalam
akuakultur. Teknologi tersebut digunakan untuk identifikasi stok, seleksi
dalam kegiatan breeding, dan mengidentifikasi gen yang penting dalam akuakultur
seperti pertumbuhan dan resistensi terhadap penyakit. Pemetaan dan
karakterisasi gen semakin dipermudah dengan adanya teknologi QTL
(Quantitative Trait Loci).
C. Vaksin DNA
Kegiatan ini melibatkan
pengunaan DNA untuk mengekspresikan antigen dalam inang sebagai bagian
dari proses vaksinasi. Teknologi ini telah diterapkan dalam skala
penelitian pada rainbow trout dan hasilnya sangat bagus. Ketika di
uji tantang dengan virus IHNV, hampir 100% ikan dengan perlakuan
teknologi ini selamat dan perlakuan kontrol 85-90% mengalami kematian.
D. Chip DNA
Teknologi baru ini mampu
menganalisa ekspresi ribuan gen dalam satu microchip. Teknologi
ini berkembang pesat dan telah diaplikasikan untuk ekspresi gen, pemetaan,
penemuan gen, diagnosa genetik. Dalam akuakultur sudah ada beberapa grup riset
yang menggunakan teknologi ini untuk meneliti ekspresi gen pada ikan.
E. Proteomics
Proteomics adalah bidang
baru dalam biology modern. Proteomic adalah ilmu yang mempelajari
sifat protein (tingkat ekspresi, interaksi, modifikasi setelah
translasi dan lainnya) dalam skala besar untuk memperoleh pandangan jelas dan
terintegrasi sebagai contoh untuk mengetahui proses yang menyebabkan penyakit,
meneliti proses-proses dalam sel, networking pada skala
protein. Teknologi ini adalah kombinasi dari elektroforesis “2D”
polyacrilamide gel dengan spektrometer. Ditunjang oleh teknologi komputer untuk
mengolah data dan bioinformatika, teknologi ini menjadi metoda yang cepat
dan sensitif untuk mengetahui karakterisasi protein. Kesimpulannya teknologi
ini bisa mengidentifikasi protein yang dapat berperan untuk penemuan obat,
theurapeutics dan lainnya.
F. Teknologi Transgenik
Teknologi transgenik
telah digunakan sejak 1980 dan sekarang berkembang memproduksi makhluk hidup
dengan fenotip yang diinginkan. Teknologi ini pun berguna di bidang kedokteran
sebagai bioreaktor untuk membuat protein therapeutic. Saat ini teknologi
memungkinkan untuk mengintroduksi gen yang diinginkan pada
binatang maupun tumbuhan. Dalam bidang akuakultur teknologi
ini berguna untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan; mengatur kematangan
gonad, diferensiasi sex dan sterilitas; meningkatkan resistensi terhadap pathogen;
mengadaptasi ikan terhadap lingkungan baru (freeze resistance!); merubah
karakteristik biokimia dari daging ikan sehingga menciptakan rasa daging
yang diinginkan; mengubah jalur metabolisme sehingga terjadi efisiensi pakan.
Sumber:
The
role of aquatic biotechnology in aquaculture. Choy L. Hew dan Garth L.
Fletcher. Aquaculture 197 (Issues 1 – 4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar